13 Februari 2009

Pengertian Haji dan Umrah



HAJI adalah berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan beberapa amalan, antara lain: Thawaf, Sa’i, Wukuf, Melontar Jumrah dan amalan lainnya pada masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharap ridho-Nya.

Pelaksanaan Haji
Ibadah haji dilaksanakan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut:
  1. Bersuci, mandi, berwudhu.
  2. Berpakaian ihram.
  3. Shalat sunnah 2 rakaat.
  4. Niat haji dengan mengucapkan bersama-sama dipandu pembimbing KBIH AL-MUBAROKAH
  5. Pada tanggal 8 Dzulhijjah berangkat ke Arafah dan berdo’a.
  6. Sepanjang perjalanan membaca talbiyah, shalawat dan do’a.
  7. Di Arafah pada tanggal 8 Dzulhijjah.
  8. Berdo’a kektika memasuki wilayah Arafah.
  9. Menunggu waktu wukuf dengan selalu berdzikir, membaca tasbih, istighfar, talbiyah dan berdo’a serta istirahat secukupnya.
  10. Pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah tergelincir matahari melaksanakan wukuf di Arafah.
  11. Pada malam harinya sebelum terbit fajar, meninggalkan Arafah berangkat ke Muzdalifah dan mencari kerikil untuk melontar jumrah dan berdzikir.
  12. Dari Muzdalifah menuju ke Mina untuk melontar jumrah dan mabit di Mina, pada tanggal 10 Dzulhijjah melontar Jumrah Aqabah kemudian menggunting rambut / mencukur rambut dan ini berarti sudah tahallul awal. Pada hari-hari berikutnya dilanjutkan dengan mabit dan melontar tiga jumrah. Selama di Mina kewajiban jama’ah haji yang belum membayar dam hendaknya segera melaksanakannya.
  13. Kembali ke Mekkah melaksanakan thawaf ifadah dan sa’i.
  14. Bagi jama’ah haji yang melaksanakan haji ifrad atau qiran, apabila pada waktu thawaf qudumnya disertai sa’i, maka pada waktu thawaf ifadah tidak perlu sa’i lagi.

UMRAH adalah berkunjung ke Baitullah melakukan Thawaf, Sa’i dan bercukur atau menggunting rambut demi memenuhi panggilan Allah SWT dan mengharap ridho-Nya

Pelaksanaan Umrah

  1. Bersuci.
  2. Berpakaian ihram.
  3. Shalat sunat 2 (dua) rakaat.
  4. Niat umrah dari miqat
  5. Membaca talbiyah, shalawat dan do’a sejak setelah niat umrah sampai menjelang thawaf.
  6. Masuk kota Mekkah dengan berdo’a.
  7. Masuk Masjidil Haram dengan berdo’a.
  8. Melihat Ka’bah dengan berdo’a.
  9. Melaksanakan thawaf.
  10. Melaksanakan sa’i.
  11. Memotong atau menggunting rambut (tahallul).

Haji adalah Rukun Islam ke 5 (lima)
Melaksanakan haji ke Baitullah merupakan kewajiban bagi setiap muslimataumuslimah yang mampu melaksanakannya

Syarat Haji adalah

  1. Islam
  2. Baligh (dewasa)
  3. Aqil (berakal)
  4. Merdeka
  5. Istitha’ah

Syarat Umrah adalah

  1. Islam
  2. Baligh (dewasa)
  3. Aqil (berakal)
  4. Merdeka
  5. Istitha’ah

Istitha’ah artinya mampu, yaitu mampu melaksanakan ibadah haji atau umrah ditinjau dari segi:
  1. Jasmani: sehat dan kuat, agar tidak sulit melakukan ibadah haji atau umrah.
  2. Rohani: berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk melakukan ibadah haji atau umrah dengan perjalanan yang jauh.
  3. Ekonomi: mampu membayar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan memiliki biaya hidup bagi keluarga yang ditinggalkan.
  4. Keamanan: aman dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji atau umrah. Aman bagi keluarga dan harta benda serta tugas dan tanggung jawab yang ditinggalkan dan mendapat izin untuk perjalanan haji.

Ke Halaman Depan
Ke Menu Utama
Related Posts with Thumbnails