13 Februari 2009

Mabit di Muzdalifah


Mabit di Muzdalifah ialah berhenti dalam kendaraan atau turun dari kendaraan di Muzdalifah sampai lewat tengah malam, ketika melaksanakan perjalanan dari Arafah ke Mina pada malam hari tanggal 10 Dulhijjah.


Pada saat mabit di Muzdalifah hendaknya membaca talbiyah, berdzikir, beristighfar, berdo'a atau membaca Al-Qur'an.


Selanjutnya disunnahkan mencari dan mengumpulkan kerikil di Muzdalifah untuk melontar jumrah sebanyak 7, 49, 70 butir.


Mabit di Muzdalifah adalah salah satu wajib haji, sehingga seluruh jama'ah haji wajib melaksanakannya. Bagi jama'ah haji yang uzur serta petugas tertentu yang karena tugasnya mengurus jama'ah haji sehingga tidak mungkin melaksanakan mabit di Muzdalifah, diwajibkan membayar dam dengan menyembelih seekor kambing atau jika tidak mampu, dengan berpuasa 10 hari (tiga hari semasa haji di tanah suci dan 7 hari dilakukan di tanah air). Apabila tidak mampu melaksanakan puasa 3 hari semasa haji, maka harus melaksanakan puasa 10 hari di tanah air (3 hari dilaksanakan berturut-turut dengan niat qada', kemudian tidak berpuasa) diselingi minimal 4 (empat) hari baru setelah itu berpuasa selama 7 (tujuh) hari berturut-turut.


Jama'ah haji yang uzur dan petugas haji tertentu, gugur melakukan kewajiban mabit dan tidak wajib membayar dam.


Ke Halaman Depan

Ke Menu Utama


Related Posts with Thumbnails